
Bariskabar - Banyak pemilik mobil modern memilih transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) karena terkenal halus dan efisien. CVT dianggap solusi praktis bagi pengendara kota yang ingin berkendara nyaman tanpa harus sering mengoper gigi. Perpindahan rasio gigi yang mulus membuat mesin terasa ringan dan konsumsi bahan bakar lebih irit. Namun, dibalik semua keunggulan itu, CVT tetap bukan komponen yang bisa diabaikan begitu saja.
Seiring waktu, CVT bisa menunjukkan tanda-tanda keausan. Salah satu gejala yang sering muncul adalah suara berdengung ketika mobil melaju. Awalnya, dengungan terdengar pelan dan tidak terlalu mengganggu. Tapi, jika diabaikan, suara itu bisa semakin keras dan berujung pada kerusakan lebih serius. Banyak pengendara menganggap dengungan ini sebagai hal wajar, padahal sebenarnya itu tanda peringatan dari sistem transmisi.
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel spesialis Dokter Mobil, suara dengungan sering muncul akibat belt CVT yang sudah aus atau kerusakan pada rumah CVT. Jika tidak segera ditangani, mobil bisa terasa berat saat digas bahkan tarikan jadi lambat. Lebih parah lagi, perbaikan CVT tidaklah murah. Artinya, meremehkan gejala kecil bisa berujung pada biaya besar.
Melalui artikel ini, kita akan membahas penyebab utama suara berdengung pada CVT, kebiasaan yang mempercepat kerusakan, serta tips perawatan sederhana agar transmisi tetap awet. Jadi, buat kamu pemilik mobil bertransmisi CVT, mari pahami tanda-tandanya sebelum terlambat.
Apa Itu CVT dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Sebelum membahas masalah dengungan, mari kita pahami dulu bagaimana CVT bekerja.
CVT adalah sistem transmisi otomatis yang tidak menggunakan gigi tetap seperti transmisi manual. Sebaliknya, CVT memakai belt baja dan pulley variabel untuk menghasilkan rasio gigi yang terus berubah. Dengan begitu, mesin bisa beroperasi pada putaran paling efisien sesuai kebutuhan tenaga.
Keunggulan CVT
-
Perpindahan rasio halus tanpa hentakan.
-
Akselerasi terasa linear.
-
Efisiensi bahan bakar lebih baik.
-
Cocok untuk mobil perkotaan yang sering stop-and-go.
Namun, karena komponen CVT bekerja dengan gesekan tinggi, perawatan menjadi kunci penting agar sistem tetap awet.
Penyebab Suara Berdengung pada CVT
Suara berdengung tidak boleh dianggap normal. Biasanya, suara itu menandakan ada bagian dalam CVT yang mulai aus atau bermasalah. Berikut beberapa penyebab umum:
1. Belt CVT Aus
Belt CVT terbuat dari baja berlapis yang harus bekerja ekstra keras setiap kali mobil berjalan. Saat belt aus, gesekan meningkat dan menimbulkan suara dengungan.
2. Pulley Bermasalah
Pulley adalah komponen yang mengatur perubahan rasio gigi. Jika pulley aus atau bergesekan tidak seimbang, suara dengungan bisa muncul.
3. Oli CVT Kotor atau Kurang
Oli CVT berfungsi melumasi komponen agar gesekan minim. Jika oli jarang diganti, kotoran menumpuk dan membuat gesekan kasar.
4. Rumah CVT Retak atau Longgar
Kerusakan pada housing CVT juga bisa menyebabkan getaran berlebih yang menimbulkan dengungan.
5. Kebiasaan Berkendara Buruk
Gaya berkendara agresif, seperti sering menghentak pedal gas, mempercepat keausan CVT.
Kebiasaan yang Bikin CVT Cepat Rusak
Selain faktor teknis, kebiasaan pengemudi juga memengaruhi usia CVT. Berikut daftar kebiasaan yang sebaiknya dihindari:
-
Sering menginjak gas dalam-dalam saat start.
-
Tidak memanaskan mesin sebelum jalan.
-
Mengabaikan jadwal ganti oli CVT.
-
Menggunakan oli CVT palsu atau tidak sesuai standar.
-
Membiarkan mobil menanjak dengan setengah kopling gas.
-
Tidak pernah servis rutin di bengkel resmi.
Kebiasaan ini terlihat sepele, tapi dampaknya besar untuk kesehatan CVT.
Tanda-Tanda CVT Bermasalah Selain Suara Berdengung
Selain dengungan, ada beberapa gejala lain yang menandakan CVT mulai bermasalah.
Gejala | Penjelasan |
---|---|
Tarikan berat | Mobil butuh tenaga ekstra untuk bergerak |
Akselerasi tersendat | Rasio CVT tidak bekerja mulus |
RPM naik tapi mobil lambat | Belt slip atau oli bermasalah |
Getaran saat melaju | Pulley aus atau housing longgar |
Konsumsi BBM boros | Efisiensi mesin turun karena transmisi tidak optimal |
Kalau gejala ini sudah muncul, segera lakukan pemeriksaan agar kerusakan tidak makin parah.
Perawatan Rutin untuk CVT Agar Awet
Supaya CVT tetap halus dan bebas dengungan, ada beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan:
1. Ganti Oli CVT Sesuai Jadwal
Rata-rata pabrikan menyarankan penggantian oli CVT setiap 40.000 km. Namun, bila mobil sering dipakai macet-macetan, lebih baik ganti lebih cepat.
2. Gunakan Oli CVT Asli
Jangan tergoda oli murah atau palsu. Oli asli sudah diformulasikan untuk menahan gesekan tinggi di CVT.
3. Lakukan Servis Berkala
Pemeriksaan rutin bisa mendeteksi keausan sejak dini. Servis berkala biasanya meliputi cek belt, pulley, dan kondisi oli.
4. Jaga Gaya Berkendara
Hindari kebiasaan menghentak gas. Lebih baik akselerasi bertahap agar komponen tidak kaget.
5. Jangan Overload
Mengangkut beban berlebih bisa membuat CVT bekerja keras. Hindari membawa muatan lebih dari kapasitas mobil.
Estimasi Biaya Perbaikan CVT
Banyak orang takut saat mendengar CVT rusak karena biaya perbaikan bisa mahal. Untuk memberi gambaran, berikut estimasi biaya di bengkel umum:
Komponen | Perkiraan Biaya |
---|---|
Ganti oli CVT | Rp 700 ribu – Rp 1,5 juta |
Ganti belt CVT | Rp 4 juta – Rp 7 juta |
Overhaul CVT total | Rp 8 juta – Rp 15 juta |
Harga bisa berbeda tergantung merek mobil dan bengkel. Karena itu, merawat lebih murah daripada memperbaiki.
Tips Agar CVT Tidak Cepat Rusak
Selain perawatan rutin, ada beberapa tips tambahan supaya CVT tetap awet:
-
Biasakan pindah tuas ke N saat berhenti lama.
-
Jangan langsung injak gas kencang setelah mesin hidup.
-
Periksa oli CVT secara visual setiap 5.000 km.
-
Hindari jalan ekstrem seperti tanjakan curam terlalu sering.
-
Gunakan mode manual atau low gear saat butuh torsi ekstra.
Kesimpulan
Suara berdengung pada CVT bukan hal yang bisa disepelekan. Itu tanda bahwa ada komponen yang mulai aus atau bermasalah. Penyebabnya bisa karena belt haus, oli kotor, pulley rusak, atau kebiasaan berkendara yang kurang baik.
Solusinya sederhana: lakukan perawatan rutin, jaga gaya berkendara, dan jangan tunda pemeriksaan jika gejala muncul. Biaya perawatan jauh lebih murah dibanding biaya perbaikan CVT yang sudah rusak parah.
Dengan memahami cara kerja CVT, mengenali tanda masalah sejak dini, dan merawatnya sesuai anjuran, kamu bisa membuat mobil tetap halus, efisien, dan nyaman untuk dipakai jangka panjang.
Komentar0