
Bariskabar - Sepak bola modern terus melahirkan bintang baru yang bikin kagum. Tapi tidak semua pemain bisa langsung bikin heboh dunia dalam waktu singkat.
Nah, Erling Haaland adalah pengecualian. Namanya makin bersinar, bukan cuma karena koleksi golnya yang terus bertambah, tapi juga karena cara dia bermain dan membawa diri di lapangan.
Dalam usianya yang masih 25 tahun, Haaland sudah dianggap sebagai penyerang elite kelas dunia. Bahkan, yang terbaru, dia dipuji langsung oleh rekan setimnya di Manchester City sekaligus bek andalan Portugal, Ruben Dias.
Yang menarik, Dias tidak hanya bicara soal statistik. Ia membandingkan Haaland dengan Cristiano Ronaldo, salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Menurutnya, Haaland memiliki mental dan gaya bermain yang mengingatkannya pada sosok CR7, idola banyak orang.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat Haaland dianggap mirip Ronaldo? Apakah ini hanya pujian biasa atau ada alasan kuat di baliknya? Yuk, kita bahas secara mendalam dan santai!
Haaland dan Insting Gol yang Ganas
Kalau bicara soal striker yang haus gol, Haaland mungkin jadi salah satu contoh paling nyata saat ini. Di musim 2025/2026, ia sudah mencetak lebih dari 20 gol dalam waktu yang sangat singkat. Dan itu belum termasuk golnya di tim nasional. Hampir setiap laga, dia selalu mencatatkan namanya di papan skor. Bahkan, saat tim sedang kesulitan mencetak gol, Haaland muncul sebagai penyelamat.
Apa yang membuat Haaland berbeda adalah efektivitasnya. Dia tidak perlu banyak sentuhan untuk mencetak gol. Satu gerakan kecil, satu tembakan cepat, dan bola langsung bersarang di gawang lawan. Gaya bermainnya ini mirip dengan Ronaldo saat berada di puncak performa—cepat, efisien, dan penuh tenaga.
Ruben Dias: “Mentalnya Mirip Banget Sama Ronaldo”
Ruben Dias, yang sudah bertahun-tahun bermain bersama Ronaldo di timnas Portugal dan juga kini satu klub dengan Haaland di Manchester City, tentu tahu betul seperti apa karakter keduanya. Dalam wawancara baru-baru ini, Dias mengungkapkan bahwa Haaland memiliki “mindset pemenang” yang sangat mirip dengan Ronaldo.
Menurut Dias, tidak semua pemain punya mental seperti itu. Banyak yang hebat secara teknik, tapi tak punya dorongan besar untuk terus menang dan berkembang. Haaland, katanya, punya semangat untuk selalu mencetak gol di setiap pertandingan. Bahkan saat sudah mencetak satu atau dua gol, dia tetap ingin menambah lebih banyak.
Pola pikir seperti ini mengingatkan Dias pada Ronaldo, yang juga selalu ingin mencetak gol sebanyak mungkin, terlepas dari lawan yang dihadapi.
Kemiripan Bukan Cuma Soal Gol
Beberapa orang mungkin berpikir, “Ah, semua striker pasti mau cetak gol.” Tapi yang membedakan Haaland dan Ronaldo dengan striker biasa adalah cara mereka mencapainya. Kedua pemain ini tidak hanya menunggu bola. Mereka aktif mencari ruang, membuka posisi, dan membaca pergerakan lawan. Mereka cerdas secara taktik dan tahu kapan harus menyerang atau mundur sedikit untuk menciptakan celah.
Selain itu, baik Ronaldo maupun Haaland sangat menjaga tubuh mereka. Mereka sadar bahwa untuk bermain di level tertinggi, fisik harus prima. Pola makan, latihan tambahan, dan disiplin jadi bagian dari rutinitas mereka. Ini semua bukan hal yang sering dilakukan pemain muda, tapi Haaland melakukannya sejak dini.
Statistik Haaland Tak Main-Main
Kalau kamu suka melihat angka-angka, statistik Haaland musim ini cukup gila. Dalam delapan laga awal Liga Inggris, dia sudah mencetak 11 gol. Itu artinya dia rata-rata mencetak lebih dari satu gol per pertandingan. Belum lagi di Liga Champions dan laga internasional. Totalnya? Sudah 23 gol dari 13 pertandingan.
Ini bukan angka biasa. Bahkan pemain senior pun belum tentu bisa menjaga konsistensi seperti itu. Haaland sudah memecahkan beberapa rekor pribadi dan liga. Salah satunya, menjadi pemain tercepat yang mencapai dua digit gol dalam satu musim Liga Inggris secara beruntun.
Dan ini masih awal musim. Masih ada banyak laga ke depan. Bayangkan saja berapa gol yang bisa dia kumpulkan saat musim berakhir.
Rekor Jamie Vardy Jadi Target Berikutnya
Ada satu rekor menarik yang mungkin sedang dibidik Haaland, yaitu rekor gol beruntun milik Jamie Vardy. Vardy pernah mencetak gol dalam 11 pertandingan Premier League secara berturut-turut. Saat ini, Haaland sudah mencetak gol dalam enam laga berturut-turut. Artinya, tinggal lima lagi untuk menyamai rekor itu.
Dalam jadwal berikutnya, Manchester City akan menghadapi beberapa tim kuat, termasuk Liverpool dan Newcastle. Ini tentu bukan tantangan mudah. Tapi kalau melihat performa Haaland yang stabil dan fokus, bukan tidak mungkin rekor itu bisa disamainya.
Kalau berhasil, bukan hanya rekor Vardy yang akan ia sentuh. Tapi juga pembuktian bahwa dia adalah striker paling berbahaya di dunia saat ini.
Perbedaan Generasi, Tapi Mental Tetap Sama
Meski berasal dari dua generasi yang berbeda, Haaland dan Ronaldo punya satu kesamaan yang mencolok: mereka selalu ingin menjadi yang terbaik. Ronaldo tumbuh di era di mana pemain harus membuktikan diri dengan performa konsisten selama bertahun-tahun. Haaland muncul di era digital, di mana sorotan lebih tajam dan tekanan datang dari segala arah, termasuk media sosial.
Namun, di balik perbedaan era itu, keduanya menunjukkan bahwa kerja keras, disiplin, dan fokus tetap menjadi kunci sukses. Haaland tidak tergoda popularitas. Dia lebih fokus pada latihan, evaluasi diri, dan performa di lapangan. Dan itu yang membuatnya sangat dihormati oleh rekan-rekannya.
Bukan Hanya Dias yang Kagum
Ruben Dias memang yang paling vokal soal pujiannya terhadap Haaland. Tapi sebenarnya, banyak pemain dan pelatih lain yang juga mengungkapkan kekagumannya.
Pep Guardiola misalnya, beberapa kali menyebut bahwa Haaland adalah penyerang dengan insting gol alami yang sulit ditemukan di era sekarang. Kevin De Bruyne pun menikmati bermain bersama Haaland karena pergerakannya yang pintar dan selalu tepat waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa Haaland bukan hanya populer di luar lapangan, tapi juga sangat dihargai oleh rekan satu timnya. Dan itu merupakan indikasi bahwa dia memang pemain besar.
Tantangan Haaland ke Depan
Meski sedang berada di puncak performa, Haaland tetap harus waspada. Perjalanan masih panjang, dan tantangan pasti akan datang. Tim-tim lawan akan mulai mencari cara khusus untuk menghentikannya. Cedera bisa datang sewaktu-waktu. Dan tekanan media serta publik akan semakin besar seiring prestasinya bertambah.
Tapi jika melihat cara Haaland mengelola kariernya sejauh ini, sepertinya dia siap. Ia tahu kapan harus santai, kapan harus bekerja keras. Dia punya tim pendukung yang solid dan pelatih yang cerdas.
Apakah Haaland Akan Mewarisi Tahta Ronaldo?
Ini pertanyaan besar. Apakah Haaland bisa menjadi “Ronaldo berikutnya”? Jawabannya mungkin ya, mungkin juga belum. Tapi satu hal yang pasti, Haaland sedang berjalan di jalur yang sangat mirip. Ia punya semangat kompetitif, haus gol, dan visi untuk terus berkembang.
Kalau ia terus konsisten selama beberapa musim ke depan, bukan tidak mungkin namanya akan sejajar dengan para legenda. Dan kalau itu terjadi, komentar Ruben Dias tentang kemiripannya dengan Ronaldo akan jadi momen yang dikenang banyak orang.
Kesimpulan: Haaland Bukan Bintang Biasa
Haaland bukan hanya sekadar striker muda dengan banyak gol. Ia adalah contoh nyata bahwa talenta saja tidak cukup. Mental, kerja keras, dan keinginan untuk terus berkembang adalah kunci utama. Pujian dari Ruben Dias membuktikan bahwa Haaland bukan pemain biasa. Ia punya aura dan pola pikir yang hanya dimiliki oleh pemain-pemain besar.
Mungkin benar, Haaland belum menyamai rekor dan pencapaian Ronaldo. Tapi jika kita lihat potensinya sekarang, dia berada di jalur yang sangat menjanjikan. Dan siapa tahu, dalam waktu beberapa tahun ke depan, anak-anak muda tidak lagi berkata “aku ingin seperti Ronaldo”, tapi justru bilang, “aku ingin seperti Haaland”.
Komentar0