Bariskabar - Film Nobody karya sutradara Ilya Naishuller hadir sebagai salah satu film aksi paling mengejutkan pada tahun 2021. Di tengah dominasi film bertema superhero dan spionase megah, Nobody menawarkan sesuatu yang berbeda: kisah seorang pria biasa yang diam-diam menyimpan masa lalu kelam dan kemampuan mematikan.
Namun di balik setiap adegan tembak-menembak dan perkelahian brutal, Nobody sebenarnya menyimpan pesan mendalam tentang identitas, harga diri, dan rutinitas hidup modern yang sering membuat manusia kehilangan makna. Film ini bukan sekadar aksi berdarah, tapi juga refleksi psikologis tentang apa artinya menjadi “biasa” di dunia yang keras dan monoton.
🔫 Sinopsis Film Nobody (2021)
Tokoh utama film ini adalah Hutch Mansell (Bob Odenkirk) — seorang pria yang hidupnya terlihat membosankan. Ia bekerja di kantor kecil milik keluarga, pulang tepat waktu, berolahraga ringan, dan menjalani hari-harinya tanpa kejutan. Bahkan dalam keluarganya sendiri, ia tampak seperti sosok yang tak menonjol.
Semua berubah ketika suatu malam rumahnya diserang oleh dua perampok bersenjata. Alih-alih melawan, Hutch memilih untuk tidak melakukan apa pun, demi menghindari kekerasan dan melindungi keluarganya. Keputusan itu membuatnya tampak lemah di mata istri dan anaknya — bahkan dirinya sendiri merasa malu.
Namun, insiden kecil itu membangkitkan demon masa lalunya. Sedikit demi sedikit, penonton mengetahui bahwa Hutch bukanlah pria biasa. Ia dulunya adalah seorang agen rahasia pemerintah, yang memiliki kemampuan bertarung dan membunuh tingkat tinggi. Ketika ia memutuskan untuk “keluar dari pensiun” demi membalas dendam, segalanya berubah menjadi ledakan kekerasan tanpa ampun.
💣 Perpaduan Aksi Brutal dan Humor Gelap
Salah satu daya tarik terbesar Nobody adalah perpaduan antara kekerasan realistis dan humor gelap.
Ilya Naishuller — yang juga menyutradarai Hardcore Henry — berhasil menciptakan gaya aksi yang dinamis, cepat, namun tetap terasa membumi. Tidak ada efek CGI berlebihan atau koreografi bergaya superhero; semua adegan terasa kasar, mentah, dan nyata.
Bob Odenkirk, yang sebelumnya dikenal lewat perannya sebagai Saul Goodman di Breaking Bad dan Better Call Saul, tampil mengejutkan sebagai bintang aksi. Dengan tubuh paruh baya dan wajah lelah, ia bukan tipikal “action hero” pada umumnya. Namun justru di situlah letak kekuatannya.
Adegan pertarungan di dalam bus menjadi salah satu momen paling ikonik — brutal, lucu, dan sangat manusiawi sekaligus. Hutch tidak terlihat seperti pahlawan super; ia kelelahan, terluka, tapi tetap berjuang.
Film ini berhasil membangun emosi dan ketegangan di setiap babaknya tanpa kehilangan sisi humor. Ada ironi dan sindiran halus terhadap genre aksi itu sendiri, seolah Nolan ingin berkata: “Pahlawan sejati bukan yang tak terkalahkan, tapi yang terus bangkit meski babak belur.”
🧠 Lapisan Filosofis di Balik Kekerasan
Meski dibungkus dalam gaya aksi yang padat, Nobody sebenarnya menyimpan lapisan makna yang lebih dalam.
Film ini mengeksplorasi bagaimana rasa kehilangan identitas dan makna hidup bisa menghancurkan seseorang — bahkan lebih dalam daripada peluru.
-
Identitas yang Terlupakan
Hutch adalah simbol dari jutaan orang yang merasa “terjebak” dalam rutinitas. Ia dulunya seorang profesional dengan kemampuan luar biasa, tapi kini menjadi pria biasa yang hidupnya terasa kosong.
Dalam konteks sosial modern, Hutch mewakili krisis eksistensial manusia dewasa — saat seseorang mulai mempertanyakan apakah hidupnya masih punya arti atau hanya sekadar rutinitas tanpa arah. -
Harga Diri dan Kejantanan yang Tertekan
Film ini juga menyinggung konsep maskulinitas modern. Hutch bukan pria gagal; ia hanya memilih damai. Namun di masyarakat yang menilai kekuatan dari keberanian melawan, sikap itu dianggap kelemahan.
Saat ia akhirnya “meledak”, yang muncul bukan hanya kemarahan, tapi juga pembebasan diri dari tekanan sosial yang menuntutnya untuk menjadi “kuat”. -
Kekerasan sebagai Katarsis
Di tangan Naishuller, kekerasan bukan hanya hiburan visual, melainkan bentuk katarsis psikologis. Setiap tinju dan tembakan Hutch terasa seperti pelepasan emosi yang selama ini terpendam.
Aksi brutalnya justru memperlihatkan sisi manusiawi: bahwa bahkan orang paling sabar pun punya batas.
🧩 Simbolisme dalam Karakter Hutch Mansell
Karakter Hutch bisa dilihat dari dua sisi: sebagai pahlawan aksi klasik dan sebagai metafora kehidupan modern.
Sebagai pahlawan, Hutch menampilkan transformasi khas genre aksi — dari pria lemah menjadi sosok kuat. Namun, secara simbolik, ia mewakili perjuangan manusia untuk menemukan jati diri di tengah rutinitas dan tekanan keluarga.
Rumahnya yang rapi tapi hampa mencerminkan kekosongan batin, sementara bus tempat ia berkelahi menjadi simbol kelahiran kembali. Di sanalah Hutch berhenti menahan diri dan kembali menjadi dirinya yang sejati.
Dialog-dialog singkat dalam film, terutama ketika ia berbicara dengan musuhnya, memperlihatkan bahwa Hutch sebenarnya tidak mencari pembunuhan — ia mencari makna. Ia hanya ingin merasa hidup kembali.
🎵 Musik, Sinematografi, dan Gaya Visual
Aspek teknis Nobody juga mendukung kekuatan ceritanya.
Sinematografi garapan Pawel Pogorzelski (yang juga mengerjakan Midsommar) menampilkan kontras tajam antara kehidupan rumah tangga Hutch yang suram dan dunia gelap penuh kekerasan yang ia masuki kembali.
Musik yang dipilih pun sangat khas — dari lagu klasik hingga rock lawas — menciptakan kontras ironis antara suasana santai dan adegan brutal. Salah satu contohnya adalah lagu “What a Wonderful World” yang diputar saat kekacauan terjadi, menciptakan kesan sarkastik yang kuat.
Naishuller dengan cerdas menggunakan ritme editing cepat dan gerakan kamera yang mengikuti tubuh karakter, sehingga setiap pukulan terasa nyata. Gaya ini membuat penonton ikut “merasakan” pertarungan, bukan hanya menontonnya.
👨👩👧 Tema Keluarga dan Pertanggungjawaban
Meskipun penuh kekerasan, inti cerita Nobody tetap berpusat pada keluarga. Semua tindakan Hutch bermula dari keinginannya untuk melindungi mereka.
Namun, film ini tidak menampilkan keluarga sebagai korban, melainkan sebagai motivasi emosional yang mendorong karakter utama untuk kembali menemukan dirinya.
Di akhir cerita, ketika istri dan anaknya mulai memahami siapa Hutch sebenarnya, terdapat pesan bahwa kejujuran tentang masa lalu lebih baik daripada hidup dalam kepura-puraan.
Film ini mengajarkan bahwa menjadi ayah atau suami bukan berarti kehilangan jati diri — justru sebaliknya, keluarga bisa menjadi alasan seseorang untuk berani menghadapi siapa dirinya yang sebenarnya.
⚡ Kesimpulan: “Pria Biasa” yang Tak Biasa
Nobody mungkin tampak seperti film aksi sederhana, tetapi di balik tembak-menembak dan ledakan, film ini membawa refleksi tentang eksistensi manusia modern.
Hutch Mansell bukanlah pahlawan, bukan pula penjahat — ia hanyalah manusia yang berjuang menemukan makna hidup dalam dunia yang menuntut kesempurnaan.
Film ini berhasil menggabungkan aksi intens, humor gelap, dan filosofi eksistensial menjadi satu paket yang memuaskan secara emosional maupun visual. Dengan durasi yang efisien (sekitar 90 menit), Nobody tidak bertele-tele, namun tetap meninggalkan kesan mendalam bagi penontonnya.
Akhirnya, pesan terbesarnya sederhana tapi kuat:
“Kadang, untuk menemukan siapa diri kita sebenarnya, kita harus kehilangan segalanya terlebih dahulu.”
📌 Fakta Singkat Tentang Nobody
-
Judul: Nobody
-
Rilis: 2021
-
Sutradara: Ilya Naishuller
-
Pemain Utama: Bob Odenkirk, Connie Nielsen, Christopher Lloyd
-
Genre: Action, Thriller
-
Durasi: 92 menit

Komentar0